SAMARINDA - Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar meminta Pemkot berhati-hati menerapkan sistem teknologi dalam pengelolaan samp...
SAMARINDA - Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar meminta Pemkot berhati-hati menerapkan sistem teknologi dalam pengelolaan sampah. Walau insinerator memberikan solusi pengolahan sampah lebih efisien dan ramah lingkungan, tetapi teknologi tersebut perlu diawasi secara ketat.
“Saat menerapkan teknologi dalam pengelahan sampau perlu ada kehati-hatian. Ini sangat penting sekali. Karena penerapan teknologi harus diawasi secara ketat, agar tidak menimbulkan dampak negatif. Kami ingin teknologi itu benar-benar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat. Jangan sampai justru menimbulkan masalah baru,” ungkap dia, kemarin.
Diketahui, Pemkot Samarinda berencana mengimplementasikan teknologi pengolahan sampah berbasis insinerator di beberapa titik strategis Samarinda. Insinerator ramah lingkungan ini akan mampu mengolah hingga 10 ton sampah per hari di setiap unitnya. Apabila diwujudkan tahun 2025, maka total target sampah yang bisa dikelola 100 ton setiap harinya.
Menurut dia, pengelolaan sampah di Samarinda masih bersifat reaktif, tanpa didukung data memadai dan pemahaman kebutuhan spesifik daerah. “Masalah sampah di Samarinda masih belum bisa diatasi secara efektif. Padahal, anggaran yang disiapkan cukup besar. Jadi, tidak ada jaminan anggaran besar bisa menyelesaikan masalah sampah, apabila tidak didukung perencanaan baik dan pengawasan ketat,” ucapnya.
Deni Hakim meminta keseriusan Pemkot menangani pengelolaan sampah dan isu lingkungan lainnya di Kota Samarinda secara komperhensif. “Kalau pengelolaan sampah dan isu lingkungan lainnya tidak segera ditangani serius, maka Samarinda akan terus menghadapi krisis semakin berat,” kata dia. (adv/gs)