SAMARINDA – Peristiwa longsornya inlet terowongan (tunnel) Samarinda beberapa hari lalu, mesti dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi terha...
SAMARINDA – Peristiwa longsornya inlet terowongan (tunnel) Samarinda beberapa hari lalu, mesti dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi terhadap sistem pengawasan proyek strategis di Kota Samarinda. Sehingga longsor seperti inlet terowongan tersebut tidak terulang lagi.
“Kami tidak ingin kejadian longsor inlet terowongan terulang lagi. Kejadian ini harus menjadi pelajaran. Dan harus menjadi bahan evaluasi sistem pengawasan proyek,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda di Gedung DPRD Samarinda Jalan Basuki Rahmat, Kamis (15/5/2025).
Menurut dia, bahwa transparasi dan akurasi data teknis pembangunan terowongan Samarinda sangat penting. “Ketika rapat dengan PUPR, kita sudah tegaskan bahwa transparasi dan akurasi data teknis pembangunan terowongan Samarinda itu sangat penting,” kata dia.
Deni Hakim menyambut baik penjelasan yang disampaikan PUPR Samarinda dan kontraktor pembangunan terowongan, yang telah melakukan 4 tahap penguatan struktur bagian dalam terowongan Samarinda.
“Kami menyambut baik penjelasan PUPR dan kontraktor. Mereka memaparkan telah melakukan empat tahapan penguatan struktur dalam pembangunan terowongan Samarinda,” ungkap dia.
Karena itu, dia meminta hasil penguatan struktur dalam terowongan tersebut harus benar-benar diuji dan memenuhi standar keamanan. “Semua pihak harus memastikan struktur terowongan benar-benar aman. Ketika dilakukan pengujuan harus benar-benar lolos semua tahapan. Ini sangat penting,” ungkap Deni Hakim. (ADV/nk)